Monday, December 05, 2011

SOSOK

Tina Talisa, sosok ini sering kali kita lihat di layar kaca, utamanya TVone. Tina yang merupakan finalis Puteri Indonesia 2003 ini dikenal masyarakat luas memang sebagai presenter, padahal dulunya wanita 31 tahun ini pernah berprofesi sebagai dokter gigi dan merupakan Lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 2001. Tina Talisa sekarang berkonsentrasi pada Program Magister Ilmu Komunikasi yang diambilnya di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Bandung.

Mapan di profesi jurnalis tidak membuat Tina lupa dengan kedokteran gigi. Rencananya, dia mendirikan klinik gigi di salah satu mal terkemuka di Kota Bekasi.

Tina mengatakan, klinik itu juga didirikan untuk mengurangi "penyimpangan" profesi dari studi kuliahnya dulu. Dengan begitu, ilmu yang dia dapat selama kuliah tidak akan sia-sia. Rencananya, klinik dengan label Senyum Ceria tersebut dibuka bareng teman-teman kuliahnya. "Pertengahan atau akhir Desember ini dibuka," ucapnya.

Konsepnya, klinik Senyum Ceria itu ingin menjadi one stop solution untuk perawatan gigi dan mulut. Lantaran mengambil tempat di mal, dia yakin klinik tersebut bisa membangkitkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan gigi. Sebab, kliniknya nanti tidak tutup pada weekend seperti klinik lain.

"Dipilih Bekasi karena yang tinggal di sana kebanyakan orang Jakarta. Hampir mustahil mereka ke klinik gigi kalau tidak saat weekend," tutur Tina. Selain melebarkan sayap ke klinik gigi, presenter cantik itu menulis buku. Satu bukunya yang berjudul Aku Ingin Menjadi Presenter juga sudah beredar.

Dia antusias membuat buku itu karena merasa saat ini tidak banyak informasi yang didapat anak kecil tentang ragamnya profesi saat dewasa. Selalu saja anak-anak kecil dicekoki dengan cita-cita menjadi dokter, insinyur, atau presiden. Padahal, di luar itu sangat banyak profesi yang menjanjikan.

Tina juga mengakui bahwa saat kecil, dirinya tidak memiliki banyak kesempatan untuk tahu berbagai profesi. Nah, dengan buku yang ditulisnya tersebut, dia ingin memenuhi ruang pengetahuan akan profesi yang masih kosong. "Harapannya, ketika ada anak yang berminat menjadi presenter, orang tua bisa mendukung," urainya.

Mengenal dunia jurnalis lebih dini dinilai punya banyak keuntungan. Salah satunya, mengetahui ritme kerja yang bisa dibilang berbeda dengan profesi kebanyakan. Dengan bahasa yang sederhana, Tina menggambarkan bagaimana dirinya sempat shock saat kali pertama melakukan reportase. "Kalau terbayang sejak awal, semoga efek kagetnya bisa berkurang," katanya. 

2 comments:

  1. Hehehe..Rosi.dapet infonya kurang oke nih.. Tina Talisa tuh gag pernah lulus jadi dokter gigi.

    Dia junior saya. Dia cuma dapet gelar sampai Sarjana Kedokteran Gigi-nya aja [SKG]. Dia ngajuin Pengunduran Diri waktu lagi stase Bedah Mulut sama saya :)

    Daripada berjudul DO dia disuruh pindah jurusan aja, dan akhirnya ngambil FIKOM..
    Bagaimanapun dia waktu itu kan bawa nama UnPad..

    Itu salah satu alasan dia gak pake gelar DRG-nya kayak artis yang laen [DRG. Fadhli, dll]

    Tapi ada artis yang akhirnya "jadi" Dokter Gigi. Temen se-angkatan saya. Melisa AFI. Dia kebalikannya Tina Talisa. mundur dari dunia artis, dan memilih kembali ke jalur Dokter Gigi..

    ReplyDelete
  2. weh? itu saya dapet copast lhoo dok..

    ReplyDelete

Labels

absurd (13) charity action (1) cooking (1) crafting (6) curhatan (17) fashion show (2) flower brooch (4) Giveaway (10) happy (3) hijab (3) holiday (3) islam (3) JHC (1) kain perca (4) Label (1) lecture (1) penting (8) Quote diary (4) room (1) skripsi (2) travelling (3) Tutorial (1)