Menginjak tahun ke 19
dalam kehidupanku. Rasanya bukan bahagia atau
menunggu-nunggu kapan hari itu tiba. Justru aku ingin hari itu menjauh,
dan ingin berputar balik. Bukan, bukan karena aku takut menjadi tua, lalu mati.
Bukan karena aku tak ingin dikerjai teman-temanku (dan sesungguhnya aku tak
suka). Bukan karena aku tak bisa mentraktir makan teman-temanku.
Tapi karena aku tahu
jatah kehidupanku berkurang. Entah kapan aku akan pergi dari kehidupan ini.
Tapi saatnya pasti tiba untuk dipanggil yang kuasa. Aku hidup seolah-olah hanya
numpang bernafas, aku igin memberikan kesan lebih pada duniaku. Karena apa,
nanti kita akan melanjutkan kehidupan di alam yang berbeda dan di alam itulah
aku juga harus memberikan sesuatu pada alam itu.
Sudah sejak lama aku
ingin merasakan senangnya merayakan ulang tahun. Tapi. Selama aku melewati hari
ulang tahun dengan mentraktir teman, rasanya itu malah menjadi sesuatu yang
berat untuk dilakukan. Aku merayakan ulang tahun dengan mentraktir teman bisa
dihitung dengan jari, seingatku hanya sekali atau dua kali saja. Dan orang yang
ku traktirpun bukan semua temanku, tapi hanya teman terdekat dan terbaikkku.
Dalam keluargaku jarang sekali bahkan tidak pernah merayakan ulang tahun.
Mengingat hari ulang tahun memang mudah. Tapi begitu sulit untuk
mengucapkannya. Di waktu kecil memang aku sering sekali diundang ke pesta ulang
tahun teman-temanku. Berpakaian cantik, rambut dikuncir rapi, mebawa kado untuk
si empu acara. Banyak sekali balon dan hadiah.
Hmm, itu teman-temanku,
bukan aku. Alangkah baiknya kalau kita alihkan dana yang digunakan untuk
membiayai pesta ulang tahun dengan memberikannya pada orang yang lebih
membutuhkan. Coba lihat uang 20 ribu. Jika kita menggunakannya untuk mentraktir
teman di tahun 2011 ini, maka habislah untuk satu orang saja. Kita pasti
berusaha mentraktir teman di tempat yang makanannya mahal dan berkelas (padahal
ga cocok sama lidah dan besoknya pada mencret semua). Mendingan kita mapir ke
yayasan atau panti asuhan, belikan mereka sesuatu, ga harus makanan. Itu lebih
berkesan dari pada mentraktir teman bukan? Bukan berarti tidak mau mentraktir,
ini masaah amal yang akan kita bawa ketika kita dipanggil Allah nanti.
Ketika Allah bertanya
“kau kemanakan saja uang yang orang tuamu berikan?”.
Jawabku “aku memberikannya pada anak-anak yatim piatu dipanti asuhan”
selesailah perkara
Jawabku “aku memberikannya pada anak-anak yatim piatu dipanti asuhan”
selesailah perkara
tapi kalau ceritanya
gini
Ketika Allah bertanya
“kau kemanakan saja uang yang orang tuamu berikan?”.
jawabku “aku gunakan untuk mentraktir teman-temanku”
jawabku “aku gunakan untuk mentraktir teman-temanku”
“apa kau tidak tahu bagaimana
orang tuamu membanting tulang untuk menghidupimu? Mereka berharap kau
menggunakannya dengan bijak. Mereka tak ingin kau kekurangan. Mereka ingin kau
bisa hidup dengan layak. Bukan berarti kau bisa seenaknya saja
menggunaknannya.”
menyesal? Tentu, Cuma
itu yang bisa dilakukan.
Apa yang bisa kamu
lakukan untuk lingkunganmu? Itulah yang harus dipikirkan dan dilakukan.
hadiah dari Tika, Rey, Windi dan Vitta (anak kosan). Love you guys :)
kata-kata yg terakhir menusuk hati.. huaaa tp tetep syg kaliaan :* |
No comments:
Post a Comment